Monday, January 22, 2018

[Random] Nilai Tidak Bagus ≠ Anak Nggak Pintar



"Grades Do Not Define Intellegince"


Oke, aku mulai blog ini lagi dengan topik yang agak berat ya. Hihi..
Ini cukup berat sih menurutku. Tentang nilai anak yang jelek atau nggak bagus itu nggak berarti anak itu nggak pintar.

Kenapa aku ngangkat topik ini? Karena, aku sendiri,masih sering lah anggepannya disindir-sindir sama adikku karena nilai yang nggak sebagus dia. Kurang ajar sekali ya jadi adik? Hahaha...

Jadi, menurutku, ada beberapa hal yang menyebabkan orang nge-judge nilai jelek itu anaknya nggak pinter. Di antaranya adalah :

1. Yang Dilihat adalah Nilai.
    Sadar atau nggak. Kita pasti selalu nilai orang dari luar. Dari yang bisa dilihat. Dan biasanya dari track recordnya dia, kalo udah keliatan jelek, pasti langsung nge-judge kalo dia nggak pinter kan? Terus kalo anaknya nakal, pasti mikirnya, "Ah, dia itu pasti kebanyakan cari masalah, nggak belajar..." Dan banyak alasan lainnya. Padahal kan nggak kayak gitu. Bisa aja dia pinternya cuma di beberapa bidang aja. Misalnya, olahraga sama bahasa. Sedang yang lain jagonya matematika. Yah, intinya jangan cepet mikir kalo dia bodoh dan lain-lain. Soalnya serem juga sih. Apalagi kalo udah nge-judge itu, suka susah buat diilangin. Yang ada negatifff mulu mikirnya.

2. Anak Punya Kelebihan di Bidang Lain
    Kayak yang aku bilang di atas. Dan lagi, nggak semua orang atau anak itu bisa menghafal teori dengan baik. Bisa aja, dia itu nggak bisa di teori, tapi kalo praktek jago. Kan itu juga nggak bisa keliatan dari luar. Dan kadang selama di sekolah juga nggak ada nilainya. Kecuali waktu ujian praktek.

3. Terlalu Maksain
    Kalo yang ini, buat para orang tua nih. Terlalu maksain yang anak nggak bisa. Kebanyakan, para orang tua ini pengen anaknya sukses. Nggak susah kayak jaman dia dulu. Tapi, kadang juga, cara mereka ini salah. Mereka memaksakan yang anak mereka nggak bisa. Maksain anak mereka harus kayak mereka, dengan cara yang udah mereka putusin atau buat. Kenapa? Soalnya hal ini bisa berdampak sama mereka nantinya. Apa aja dampaknya?

- Depresi
Secara nggak langsung bakalan jadi depresi. Karena, anak bakalan tertekan. Belajar terus, les yang diikuti banyak. Dan sisi orang tua juga neken terus kalo dapet nilainya jelek. Kalo anaknya berotak encer sih nggak masalah ya. Paling cuma jadi tekanan karena harus disuruh belajar terus. Kalo nggak? Bisa aja dia lakuin hal yang nggak diinginkan. Misalnya, nyontek, bikin kunci jawaban, nyuri soal, dll. Bukan nggak mungkin kan?

- Tidak Percaya Diri
Kebanyakan orang tua yang mutusin terhadap permasalahan yang dihadapi anak itu juga bikin anak jadi nggak percaya diri. Nanti pasti kepikir, "Yang aku lakuin udah bener nggak ya? Nanti mama / papa marah nggak ya? Nanti kalo salah gimana ya?" Padahal kan anak berhak untuk punya peranan atas keputusan apa yang diambil. Kalau emang perlu pertimbangan orang tua ya nggak masalah. Tapi masalahnya, nggak semua permasalahan butuh pertimbangan dari orang tua. Ada beberapa yang harus diselesaikan sendiri sama si anak. Dan orang tua nggak berhak ikut campur.

Nah, dari semua itu, ada beberapa hal yang menurutku untuk orang tua dan guru perlu tahu. Di antaranya adalah :

1. Lihat Kelebihan Mereka
    Lihat kelebihan atau ketertarikan mereka. Sejak kecil pasti anak udah interest dong. Entah dalam satu atau banyak hal. Misalnya adikku sendiri. Dari kecil, dia udah sering banget mainan komputer. Bahkan saat anak seumuran dia belum bisa pake Ms. Power Point, dia udah sering mainin itu. Nah, dari situ udah bisa dilihat kan ketertarikan dia dibidang apa? Komputer. Hal ini berkelanjutan sampe dia sekarang. Sejak SD, mama papaku ajak dia les robot di sekolahnya. Dan dia cukup interest di hal tersebut. Jadilah dia paham apa maunya dia. Nanti kalo udah SMA harus ambil jurusan apa, waktu kuliah, kuliah di mana dan jurusannya apa. Pekerjaannya juga dia udah kebayang.

    Itu maksud aku, jadilah orang tua yang mengarahkan. Bukan memaksa, si anak harus begini begitu. Coba dilihat potensinya. Kenapa? Karena dari potensi itu lah, dia bisa lebih berekspresi di sana. Biar apa yang dia lakuin nantinya, bisa dilakuin secara total dan karena dia seneng di bidang tersebut. Bukan karena paksaan.

2. Jangan Terlalu Maksain
    Kalau pun, ada mata pelajaran atau mata kuliah yang dia nggak bisa. Jangan terlalu dipaksain. Dilihatin aja. Setidaknya dia udah berusaha keras untuk itu. Misalnya, aku ya, aku ini bukan orang yang bisa menghafal teori. Nilai yang membutuhkan teori di kuliah, nggak dapet bagus-bagus amat. Yah, standar lah untuk ukuran anak yang nggak bisa teori. Tapi, aku pernah dapet dosen yang emang enak banget. Dia nggak terpaku sama teori. Dia lebih nekanin ke logika dan contoh kehidupan. Hasilnya? Aku bisa dapet nilai A di kelas dia. Jadi, setiap nilai A yang aku dapet, itu pasti soalnya logika dan contoh kehidupan. Apakah orang tuaku memaksakan? Nggak. Mamaku cuma bilang, "Nggak semua orang itu pinter teori. Ada yang pinternya praktek. Nah, kamu ini pinternya di praktek."
 
     Ini lah yang mau aku tekanin, kalo nggak semua orang bisa menghafal teori. Yeah, setidaknya masih mau berusaha. Jadi, yang dinilai ya usahanya. Dan terus di support, jangan malah dibikin down. Karena kadang ada orang yang kalo dikasih kata-kata down, dia bisa makin terpuruk dan nggak mau usaha lagi.

3. Lihat Proses, Bukan Hasil
    Banyak orang, secara sengaja atau nggak, nggak mau nglihat proses. Dia lihat hasilnya. Kalo hasilnya jelek, ya berarti kamu nggak usaha. Kalo hasilmu bagus, berarti kamu udah usaha. Padahal nggak segampang itu loh. Bisa aja yang hasilnya jelek, emang semampunya dia begitu kan? Bukan berarti habis itu kalian jadi membiarkan yang jelek jadi sebuah pemakluman. Tapi gini loh, coba dilihat. Apakah usahanya dia emang udah mentok? Kalo pun udah, dan hasilnya tetep jelek, coba deh, liat hasilnya. Apa yang salah? Mungkin dari cara dia menghasilkannya salah. Atau caranya bener, tapi lain hal yang salah. Ya sebisa mungkin jangan kita cap dulu dia nggak mau usaha apa gimana gitu.

Sekiaaaannn~~~ Celotehan tidak pentingku. Mungkin aku sok tau, tapi percayalah. Aku bisa ngomong begini pun karena pengalamanku sendiri juga. Buat yang nggak terima, atau mau memberikan pendapatnya, bisa kasih komentar di kolom komen, dan pakai bahasa yang baik yak ;)

No comments:

Post a Comment

[Product Review] White Lab Cera-mug

Yuk Cobain White Lab Cera-mug Barrier Moisturizing Gel! Hula! Setelah rehat berminggu-minggu, akhirnya aku muncul kembali hehehe...