Saturday, February 19, 2022

[Drama Review] Move to Heaven


Move to Heaven

Jumlah Eps : 10 Eps

Durasi : 44-62 Minutes

"Seharusnya malu tak bisa mencintai. Mencintai seseorang tak memalukan."


Akhirnya memilih untuk menonton Move to Heaven. Sejak rilis bulan Mei lalu, aku memilih untuk nggak nonton dulu. Karena lagi nggak pengen aja nonton yang sedih-sedihan gitu. Tapi kemudian memilih untuk nonton ini di bulan Oktober, soalnya lagi pengen aja gitu nangis. Haha.. Emang kalo hormon sudah mengambil alih ini, sebaiknya diikutin aja. Biar lega. Cewek-cewek pasti paham banget nih sama hormon bulanan.

Menceritakan tentang Geu-Ru (Tang Joon-Sang), seorang remaja laki-laki yang mengidap sindrom Asperger. Awalnya, kukira Geu-Ru ini mengidap OCD lho, karena sempat di beberapa scene, dia mengurutkan letak barang dan peralatan di rumahnya. Meskipun sedikit berlebihan, mengingat dia juga bisa menghafal semua jenis ikan di sebuah aquarium.
 

Geu-Ru hidup bersama dengan ayahnya, Han Jeong-U (Jin Ji Hee), yang memiliki usaha "Move to Heaven". Usaha untuk membersihkan tempat yang dulunya dipakai oleh mendiang sebelum meninggal, dan mereka akan mengambil beberapa barang yang sekiranya penting bagi mendiang untuk diberikan kepada keluarga.

Di awal cerita, Geu-Ru sudah harus kehilangan ayahnya karena kematian mendadak. Hal ini juga membuat Geu-Ru yang terbiasa melakukan kegiatan rutin bersama ayahnya, sejak sarapan hingga bekerja, sekarang dia harus melakukan semuanya sendiri.

Di sinilah Cho Sang-Gu (Lee Je-Hoon) muncul. Paman yang sama sekali tidak diharapkan oleh Geu-Ru untuk menjadi sosok pengganti ayahnya. Selain karena mereka tidak dekat, Sang-Gu juga begajulan banget. Dia hidupnya super berantakan. Bahkan hal ini membuat Yoon Na-Mu (Hong Seung-Hee), tetangga sekaligus satu-satunya teman dekat Geu-Ru ikutan turun tangan menjaga Geu-Ru biar nggak diapa-apain sama Sang-Gu.
 

Dibalik sosok Sang-Gu yang terlihat kejam, ternyata dia menyimpan rahasia yang membuatnya trauma dan punya dendam terhadap Jeong-U, beberapa kali bahkan dia sempat mengatakan bahwa itu adalah harga yang harus dibayar oleh Jeong-U. Aku sempat mikir keras banget di bagian ini, memangnya Jeong-U sejahat itu ya? Dia kelihatan baik-baik aja lho, bukan tipe orang yang membuat kesalahan yang kemudian nggak termaafkan.

Nah, mari membahas Move to Heaven ini sendiri. Banyak orang mengira, Move to Heaven hanya sekadar melakukan pembersihan, membuang segala yang berhubungan dengan mendiang. Karena siapa sih yang mau memakai ruangan yang penyewa atau pemilik sebelumnya meninggal? Pasti akan ada perasaan nggak enak. Tapi usaha ini lebih dari itu. Lewat barang-barang yang ditinggalkan, kita bisa mengetahui bagaimana keseharian mendiang, bagaimana dia hidup, apa yang sedang diperjuangkannya, dan apa yang penting bagi keluarga yang ditinggalkan. Nggak cuma sekadar pembersihan, tapi aku juga dapat banyak pelajaran dari sini. Hidup nggak selamanya bisa kita atur sesuai dengan apa yang kita mau. Mungkin di beberapa hal harus ada penyesuaian yang dilakukan berulang kali, supaya cocok dengan apa yang kita mau. Pun dengan anak atau orang tua, kadang mereka juga susah dikasih tau, atau mereka suka semaunya sendiri, tapi setelah ditinggalkan, ada beberapa penyesalan yang membuat kita berpikir, "Kenapa aku nggak lebih tau hal ini dulu? Sebelum dia meninggal?".

Buatku, ini cocok banget untuk yang pengen nonton mellow-mellow, durasinya juga nggak terlalu lama, kurang lebih 40 menit. Jadi nggak kerasa, udah abis aja.

No comments:

Post a Comment

[Product Review] White Lab Cera-mug

Yuk Cobain White Lab Cera-mug Barrier Moisturizing Gel! Hula! Setelah rehat berminggu-minggu, akhirnya aku muncul kembali hehehe...