Thursday, August 11, 2022

[Product Review] White Lab Cera-mug

Yuk Cobain White Lab Cera-mug Barrier Moisturizing Gel!


Hula! Setelah rehat berminggu-minggu, akhirnya aku muncul kembali hehehe.. Harusnya sih ini kumulai dari sunscreen dulu ya? Nggak mendadak lompat ke moisturizer gini. Muehehe.. Oke, mari kita mulai saja reviewnya.

Nah, moisturizer ini apa sih sebenernya? Dia ini bisa dibilang hampir sama dengan pelembap. Fungsinya untuk mengembalikan protein keratin pada kulit wajah, supaya tetap lembap, halus, dan sehat. Moisturizer ini juga sebaiknya digunakan setiap hari, pagi dan malam. Kenapa sih? Supaya kulit kita tuh tetap ternutrisi dengan baik, apalagi yang cukup lama berada di ruangan ber-ac. Jadi wajib banget sih pakai, biar nggak kering, yang kemudian nantinya menimbulkan masalah di wajah lainnya.

Aku sendiri, memulai pakai moisturizer ini setelah aku rutin basic skincare menurutku. Dasarnya apa aja? Toner dan Sunscreen. Sebagaimana aku bilang, kalau aku tuh bukan anak skincare. Aku cuma mau ngilangin bekas jerawat aja waktu itu. Kenapa aku akhirnya menambahkan step baru di skincareku? Ya tentu aja supaya muka lebih kerawat, setelah pakai sunscreen tuh mukaku emang lebih kenyal, tapi itu bukan berarti aku bangga kan karena itu aja? Makanya kutambahkan pakai moisturizer ini. Supaya lebih lembap dan kenyal. Hasilnya ini yang nyenengin lho. Pegang pipi rasanya halus dan kenyal tuh bikin seneng aja gitu.

Menemukan White Lab Ceramug ini berawal dari question box di Instagram, untuk mencari moisturizer yang ramah di kantong, dan ingredientsnya juga bagus. Emang banyak mau anaknya. Sebenernya banyak yang menyarankan brand besar lainnya. Salah satu teman, menjawab White Lab Ceramug ini.

Menurut dia, White Lab Ceramug ini cukup menarik, kandungannya juga bagus. Efeknya juga bagus banget. Karena kulitnya sempat dehidrasi dan kering yang sampai ketarik gitu, pas dipakein White Lab Ceramug, kulitnya jadi lebih baik, dan cepat menyerap. Yang paling penting, harganya juga ga mahal-mahal amat. Hehe.

Aku juga sempat cari-cari sendiri, dan ternyata harga moisturizer nggak murah-murah amat ya. Mau mulus emang perlu biaya guys. Dan akhirnya aku memutuskan untuk beli ini sekaligus cobain gimana hasilnya.

Awalnya, kukira White Lab ini brand luar negeri dengan harga yang cukup mahal lho. Karena packagingnya simpel dan keliahatan mahal. Eh pas aku tanya ke temen kerja, dia juga pakai White Lab. Harganya juga ramah di kantong! Aku juga sempat cek ke Sociola, Shoppe, dan berbagai marketplace lainnya, harganya berkisar dari Rp 30.000an lho. Gilaa.. Aku sampai kaget pas lihat itu. Soalnya tingkat murah atau mahalnya tiap orang kan beda-beda, pas tau kalau produknya emang murah beneran kan kaget.

Nah, kandungan di dalam White Lab Cera-Mug Barrier Moisturizing Gel ini adalah :
Aqua, Cyclopentasiloxane, Glyserine, Artemisia Capillaris Extract, Centella Asiatica Extract, Isononyl Isononanoate, Butylene Glycol, Glucosyl Ceramide, Ceramide Np, Ceramide Ap, Ceramide Eop, Soluble/Marine Collagen, Phospolipids, Palmitoyl Tripeptide 1, Palmitoyl Tetrapeptide 7, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Sodium Hyaluronate, Sodium Carboxymethyl Hyaluronate, Sodium Acetylated Hyaluronate, Potassium Hyaluronate, Hydroxypropyl Trimonium Hyaluronate, Hydrolyzed Sodium Hyaluronate, Dimethyl Silanol Hyaluronate, Panthenol, Cholesterol, Phytosphingosine, Allantoin, Sodium PCA, Carbomer, Phenoxyethanol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Sodium Polyacrylate, Dicaprylyl Carbonate, Polyglyseryl Caprate, Xanthan Gum, Dmdm Hydantoin, Triethanolamine, 1,2 Hexanediol, Pentylene Glycol, Perfume
 
Selain itu, di dalam White Lab Cera-Mug ini ada kandungan aktif lainnya :
- Ceramide-4 yang terdiri dari empat jenis esensial Ceramide kulit (Ceramide I, III, VI, Ceramide Prekursor) melengkapi kembali komponen lipid dan meningkatkan fungsu barrier wajah, mencergah Transepidermal Water Loss (TEWL), mengurangi tanda-tanda sensitivitas kulit, meningkatkan kelembapan dan mempertahankan level hidrasi kulit wajah.
- Mugwort yang kaya dengan antioksidan membantu menenangkan kulit dan memberikan kelembutan.
- Marine Collagen yang lebih mudah berpenetrasi ke dalam kulit membantu merawat kehalisan dan kelembutan kulit serta membantu merawat kekenyalan kulit.
- HyaluComplex-10 yang terdiri dari sepuluh jenis molekul Hyaluron "Low to Middle Weight Molecule" dapat berpentrasi secara bersamaan pada lapisan kulit yang berbeda dan membentuk moisture barrier sehingga menjaga kelembapan wajah sepanjang hari.
 
Seperti biasanya, sebelum aku review, produknya tentu saja sudah kucoba selama sebulan. Aku bahas dari packagingnya dulu ya. Waktu dateng, packaging gemes banget sih menurutku. Nggak langsung wadah birunya, tapi kotaknya dulu. Beneran ya, White Lab ini kelihatan mahal banget dari packagingnya.

Pas pertama kali buka, jangan kaget ya, karena ada spatula kecilnya. Ini gemes banget. Karena aku jarang sih, nemu produk yang ada spatulanya gitu. Tapi di aku nggak terlalu ngaruh juga sih, aku juga pakai jari kok pada akhirnya. Hehe..
 

Untuk teksturnya ini gel yang mudah banget meresapnya dan melembapkan gitu. Jadi pas dipakai langsung cepet kering. Efeknya juga nggak bikin berminyak. Jadi kalau dipakai pas pagi tuh enak. Bisa sat set, nggak perlu menunggu lama. Apalagi aku ini tipe anaknya yang mepet banget kalau bangun pagi. Sayang banget lah sama moisturizer satu ini.

Nah, untuk hasil pemakaian selama sebulan dan sampai habis, bener-bener mau nangis! Kulitku tuh semakin lembap dan kenyal. Enak banget buat dipegang-pegang. Beneran deh. Kalau untuk repurchase, aku masih mikir-mikir lagi ya, karena harganya se-jar itu Rp 85.000 untuk isi 20ml, menurutku sedang ya, tapi kalau tiap bulan beli kok.. gimana ya? Agak kurang lah. Hehe.. Tapi kalau efeknya, bener-bener nampol dan suka banget!

Soo.. This product is recommended banget! By the way, jenis kulitku ini yang normal to oily ya.

See you next review guys!

Saturday, March 12, 2022

[Drama Review] Sky Castle

 

Akhirnya, aku memutuskan juga untuk nonton ini di saat jam makan siang aja. Lumayan buat nemenin makan siang, biar refreshing sebentar di kala sibuk-sibuknya kerjaan kantor. Tapi aku juga nggak langsung gitu aja nonton satu episode. Aku nontonnya bener-bener saat makan aja.
 
Menceritakan tentang beberapa keluarga yang tinggal di sebuah perumahan elit bernama Sky Castle. Orang-orang yang tinggal di sana adalah mereka yang memiliki jabatan atau posisi tertentu, misalnya di sebuah rumah sakit, dia menjabat sebagai seorang kepala dokter spesialis, seorang dosen, dan sebagainya. Kehidupan keluarga di sini tentu aja banyak politiknya, persaingan nggak cuma terjadi di orang tuanya, tapi juga anaknya. Beneran kayak berebut untuk jadi nomer satu, supaya bisa dibanggain di depan orang tua lainnya.
 

Keluarga Park Soo-Chang 

 


Park Soo-Chang (Yu Seong-Ju) adalah seorang dokter senior panutan Kang Joon-Sang, bahkan Joon-Sang juga bisa terbuka pada Soo-Chang ini, bisa menceritakan berbagai masalah yang dihadapinya. Banyak orang mengira kehidupannya amat sangat baik. Memiliki seorang istri, Lee Myung Joo (Kim Jung-Nan) dan Park Young-Jae (Song Geong-Hee), anaknya yang masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul, jadi makin bangga dan bahagia kan?

Sayangnya, enggak. Justru karena masuk ke fakultas kedokteran ini, bencana di keluarga ini dimulai. Meskipun ada bencana yang terjadi, keluarga Park ini masih jadi panutan lho. Karena berhasil membuat Young-Jae masuk di dunia kedokteran. Keluarga lainnya sampai bertanya-tanya, bahkan meminta guru bimbel yang membuat Young-Jae bisa lolos untuk masuk ke fakultas di Universitas tersebut. Ternyata nggak cuma di Indonesia ya? Korea juga mengharuskan kedokteran supaya 'dianggap' dan bisa dibanggain.

Keluarga Kang Joon-Sang

 


Kang Joon-Sang (Jung Joon-Ho) adalah seorang dokter ortopedi di salah satu rumah sakit. Menurut kabar yang tersebar, dia ini bakalan jadi the next direktur rumah sakit tersebut. Istrinya, Han Seo-Jin (Yum Jung-Ah) adalah seorang ibu rumah tangga sosialita pada umumnya. Seo-Jin akan berusaha semampunya untuk memiliki pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik. Tapi ternyata, sejak kedatangan tetangga baru yang ternyata teman sekolahnya, Seo-Jin yang tanpa cacat ini punya rahasia!

Joon-Sang memiliki dua anak perempuan, anak pertamanya Kang Ye-Seo (Kim Hye-Yoon) seorang anak yang cantik dan cerdas. Pokoknya di sekolah dia adalah anak nomer satu, kebanggaan orang tuanya, dan tentu aja, anak yang nggak disukain di sekolah. Tau sendiri kan, kalo orang yang pinter dan disanjung berlebihan gimana efeknya? Di sekolah, dia punya rival, Kim Hye-Na (Kim Bo-Ra). Kim Hye-Na ini anak yang pintar, tapi sayang dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia juga nggak pelit untuk mengajarkan ilmunya ke orang lain. Jadilah Hye-Na ini disukai banyak orang, mana dia juga ramah, nggak sejutek Ye-Seo.

Anak keduanya adalah Kang Ye-Bin (Lee Ji-Won), bertolakbelakang dengan Ye-Seo, Ye-Bin ini bisa dibilang nggak cukup nurut. Dia kadang suka seenaknya sendiri, nggak suka-suka amat sama sekolah. Rebel gitu lah. Seo-Jin kadang capek sendiri ngadepin si Ye-Bin yang nggak kayak Ye-Seo ini. Tapi, dia adalah orang yang paling perasa. Ah, menurutku, dia ini juga cukup disayang sama Joon-Sang karena nggak nurut-nurut amat dengan Seo-Jin. 

Menjadi Seo-Jin ini juga nggak gampang. Dia punya tuntutan besar untuk membuat Ye-Seo menjadi generasi ketiga di keluarga Joon-Sang. Caranya? Ya mertuanya nggak peduli. Nggak tau gimana, pokoknya Seo-Jin harus berhasil bikin Ye-Seo jadi dokter. Seharusnya nggak susah ya? Kan Ye-Seo pinter.

Keluarga Hwang Chi-Young

 

 
Hwang Chi-Young (Choi Won-Young), tetangga baru yang ternyata menggantikan posisi Park Soo-Chang sebagai direktur rumah sakit. Memiliki Lee Soo-Im (Lee Tae-Ran) sebagai seorang istri bener-bener membuat dia bersyukur. Apalagi anaknya, Hwang Woo-Joo (Kang Chan-Hee) juga anak yang baik, dan sayang dengan keluarganya. Nggak cuma itu, Woo-Joo juga pintar.

Selain keluarga yang terhangat di Sky Castle, ternyata Soo-Im juga memiliki rahasia yang menyangkut Seo-Jin. Rahasia yang cukup membuat gempar dan malu. Waktu ngeliat keluarganya Hwang Chi-Young ini, aku adem banget rasanya. Ibu dan Ayahnya nggak punya harapan yang tinggi untuk anaknya. Woo-Joo dibebaskan mau melakukan apapun, asal bertanggungjawab. Nggak ada bimbel sampe malem kecuali dari sekolah. Idaman banget nggak sih?

Keluarga Cha Min-Hyuk

 

 
Cha Min-Hyuk (Kim Byung-Chul) adalah seorang dosen profesor, dan juga pendiri klub buku di Sky Castle. Klub buku yang bagi Cha Seo-Joon (Kim Dong-Hee) dan Cha Ki-Joon (Joe Byeong-Gyu), termasuk istrinya, No Seung-Hye (Yoon Se-Ah) adalah neraka. Karena di sana, selalu ada jadwal baca dan juga diskusi tentang buku yang dibaca. Ye-Seo tentu saja jadi pemenang di sini, selalu aktif dan kritis. Inilah yang membuat Ki-Joon dan Seo-Joon nggak nyaman.

Dengan latar belakang keluarga yang tidak mampu, membuat Min-Hyuk membekali ketiga anaknya, termasuk Cha Se-Ri (Park Yoo-Na) dengan ilmu. Bahkan mereka dibuat berkompetisi dengan satu sama lainnya, agar mereka memiliki daya saing. Seung-Hye tentu saja membenci hal ini, apalagi dengan gaya mengajar Min-Hyuk yang cukup keras.

Anak-anaknya tidak ada yang menyukai ayahnya, bahkan mereka berusaha memberontak. Istrinya tentu saja membantu, tapi tidak bisa terlalu banyak. Sifat dominan Min-Hyuk membuat Seung-Hye kadang kesal karena tidak bisa membela anak-anaknya.

Apakah keluarga ini tidak memiliki cela? Oh tentu aja nggak. Anak perempuannya, Cha Se-Ri, bahkan menusuk Min-Hyuk dari belakang, yang tentu saja membuatnya amat sangat kesal. Di sinilah, Seung-Hye mulai perlahan-lahan membalikkan keadaan. Karena sebenarnya, Seung-Hye juga terpelajar dan mengerti bagaiman cara mengajar anak yang lebih baik.

Keluarga Woo Yang-Woo

 

 
Di saat keluarga Sky Castle lainnya mengejar sebuah jabatan dan berlomba-lomba mencari perhatian dan cara untuk memasukkan anaknya ke fakultas kedokteran, keluarga ini keluarga yang paling santai.  Woo Yang-Woo (Jo-Jae-Yun) seorang dokter ortopedi di tempat yang sama dengan Kang Joon-Sang. Meskipun terkadang dia tidak yakin dengan apa yang dilakukan oleh Joon-Sang, dia tetap menemani di sebelahnya. Setia banget Yang-Woo ini.

Jin Jin-Hee (Oh Na-Ra), istri sosialita di Sky Castle, dia ini anggepannya kayak megang rahasia banyak orang di Sky Castle, karena dia sering nimbrung di sana-sini. Tapi sayangnya, dia ini suka nyeplas-nyeplos nggak pake mikir. Padahal dia udah sering diingetin sama suaminya perkara ini. Cuma yaaa.. Gitu deh, dia masih aja suka keceplosan kalo ngomong.

Sementara anaknya, Woo Soo-Han (Yu Gene-Woo) masih seumuran dan sekelas dengan Ye-Bin. Dia ini udah kayak followernya Ye-Bin. Ke mana-mana pokoknya sama Ye-Bin aja maunya. Dia nggak cukup pintar, tapi dia mau berusaha.
 
 
Sky Castle mungkin idaman semua orang, tapi nggak semuanya bahagia. Setiap keluarga berlomba-lomba untuk membanggakan anaknya. Setiap pencapaian itu harus dipamerkan. Nggak boleh ada cela. Setiap keluarga harus terlihat baik. Di postingan Penthouse kemarin, aku bilang aku nggak mau nonton ini kan ya. Duh, aku tarik deh tulisanku.

Karena aku merasa kehabisan tontonan, akhirnya aku nonton ini. Mungkin dengan situasi dan kondisi yang berbeda, jadi bisa menikmati. Beneran, aku bisa menikmati drama ini. Di awal memang sedikit lambat, tapi pas sampai di pertengahan, apalagi dengan muncul seorang tutor untuk anak-anak yang niat banget masuk ke fakultas kedokteran. Aku kira cara-cara licik dan politiknya cuma terjadi di Indonesia aja. Ternyata nggak lho! Di Korea bahkan lebih parah. Aku juga cukup kasian sih ngeliat mereka, di sekolah sampai malam, pulang masih lanjut belajar. Sementara di sini aja, mentok-mentoknya untuk sekolah dan bimbel sampai di jam 7 atau 8.

Mengejar fakultas kedokteran, ternyata nggak di Indonesia, atau di luar negeri sama aja ya. Mereka yang kuliah di kedokteran, sangat-sangat dihargai dan dibanggakan. Padahal kan mengambil jurusan lain juga nggak salah, bisa menghasilkan uang dan sukses juga.
 
Selain itu, drama ini juga mengangkat banyak masalah-masalah yang dihadapi anak sekolahan. Mulai dari besar di keluarga yang kurang mampu, suka terhadap lawan jenisnya, pemberontakan anak-anak kalau tidak suka dikekang, kesehatan mental pelajar juga dibahas di sini lho. 
 
Dari sini aku juga bisa menarik pesan, bahwa kesuksesan dan kebahagiaan itu nggak bsia diukur oleh orang yang nggak kenal sama kita. Sukses dan bahagia itu saat kita bisa mencapai apa yang sudah kita impikan. Bukan sekadar mau dibanggakan ke orang lain, atau gengsi semata. Punya guru les juga nggak membuat kamu jadi bisa mengontrol anakmu, bisa jadi malah anakmu yang dikontrol, karena mereka punya waktu yang cukup banyak bareng sama anakmu.

Nggak salah sih kalo Sky Castle tuh sampe dinobatkan jadi drama terbaik yang berani untuk menunjukkan bahwa secara nggak langsung, kurikulum di sekolah Korea itu

Saturday, March 5, 2022

[Product Review] AL Skincare

 
 
Hai guys! Kali ini aku mau sharing penggunaan serangkaian produk dari AL. AL ini ternyata singkatan dari Angel Lelga lho. Iya, dia salah satu artis yang cukup terkenal. Nah, kali ini aku mau review serangkaian Glow Infusionnya, mulai dari facial wash,  face toner, day cream, night cream, dan facial serumnya. 
 
Untuk Glow Infusion sendiri, klaimnya sangat ampuh untuk :
1. Mencerahkan dan menutrisi kulit wajah.
2. Menghilangkan flek hitam, noda, meratakan warna kulit.
3. Menahan radikal bebas, mengenyalkan dan melembabkan kulit.
4. Mengecilkan pori-pori dan mengencangkan kulit wajah.


RANGKAIAN GLOW INFUSION

 

FACIAL WASH

 
Aku bakalan mulai dari facial washnya dulu. Untuk packagingnya, AL ini pakai yang model pump. Simpel dan praktis banget menurutku. Satu botolnya berisi 100ml, dan menurutku standart ukuran facial wash pada umumnya.


Kandungan di dalam facial wash ini adalah :
Aqua, Sodium Laureth Sulfate, Cocamide DEA, Cocamidopropyl Betaine, Hamamelis Virgiana Distillate, Propylene Glycol, Glycerin, Dmdm Hydantoin, Sodium Chloride, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Lactic Acid, Morus Alba Bark Extract, Disodium EDTA, Alcohol, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, 1,2-Hexanediol, Arbutin, Lecitin, Linoleic Acid, Sodium Ascorbyl Phospate, Tocopheryl Acetate, Glutathione, Tocopherol, Vitis Vinifera Seed ExtractAlginate, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, CI 77491, Arbutin, Lecithin, Linoleic Acid, Sodium Ascorbyl Phospate, Tocopheryl Acetate, Tropolone, Glutathione, Tocopherol, Vitis Vinifera Seed Extract
Menurutku, untuk facial wash ini enak banget sih, nggak ada kesan keset setelah cuci muka, dan baunya cukup wangi. Wanginya tuh wangi seger gitu. Enak deh. Nah, selain itu, ada warningnya juga di label kemasannya, bahwa produk ini mengandung AHA, jadi kalau terjadi iritasi, sebaiknya langsung dihentikan ya pemakaiannya. Kalau aku membaca kandungan facial washnya, terdapat SLES atau Sodium Laureth Sulfate, yang mungkin di sebagian orang dengan kulit sensitif nggak bisa menggunakan ini. Jadi, sebaiknya disesuaikan dulu ya.


FACE TONER

 
Setelah mencuci wajah, tentu jangan lupa untuk pakai toner ya. Ini supaya kulit kita tuh terhidrasi. Jadi nggak mudah kering. Nah, toner dari AL ini menarik lho. Di dalamnya ada lembaran bunganya. Mungkin biar lebih fresh gitu ya.


Kandungan di face toner ini adalah :
Aqua, Alcohol, Methyl Propanediol, Galactomyces Ferment Filtrate, Dmdm Hydantoin, Propylene Glicol, Allantoin, Morus Alba Bark Extract, Hydrolyzed Corn Starch, Beta Vulganis Root Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Disodium EDTA, Propanediol, Caprylyl Glycol, Phenoxyethanol, Agar, Calcium Alginate, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, CI 77491, Arbutin, Lecithin, Linoleic Acid, Sodium Ascorbyl Phospate, Tocopheryl Acetate, Tropolone, Glutathione, Tocopherol, Vitis Vinifera Seed Extract.
Face tonernya ini punya wangi yang mirip-mirip dengan facial washnya. Dengan packaging spray, ini cukup enak buat disemprot. Sayangnya, tonernya ini nggak mudah menyerap. Jadi kalau butuh waktu yang lama kalau mau ke step selanjutnya. Saranku sih, kalau mau pakai tonernya, jangan di saat-saat genting dan buru-buru ya. Selain itu, di labelnya juga ada peringatan, bahwa tonernya ini mengandung BHA, jadi sebaiknya dihentikan bila terjadi iritasi. Dan lagi, karena diurutan keduanya adalah alkohol, aku mengingatkan, untuk kulit sensitif sebaiknya berhati-hati ya. Karena setauku, kalau kulit sensitif dan alkohol dengan kadar cukup banyak itu nggak cocok.


FACIAL SERUM

Setelah pakai toner, jangan lupa pakai serum wajahnya ya. Ini untuk membantu mencerahkan dan melembabkan wajah.


Untuk kandungan facial serumnya ini adalah :
Aqua, Hamamelis Virginiana Distillate Niacinamide, Propanediol, Propylene Glycol, Hydroxyethylcellulose, Dmdm Hydantoin, Ethyl Ascorbic Acid, Diglycerin, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Allantoin, Euglena Gracilis Polysaccharide, Glycerin, Disodium EDTA, Alcohol Hydrolyzed Collagen, Phenoxyethanol, Sodium Citrate, Phragmites Kharka Extract, Poria Cocos Extract, Citric Acid, Sodium Benzoate, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Laminaria Digitata Extract, Arbutin, Lecithin, Linoleic Acid, Sodium Ascorbyl Phosphate, Tocopheryl Acetate, Glutathione, Tocopherol, Vitis Vinifera Seed Extract.
Facial serumnya ini wanginya beda sama facial wash dan tonernya, wanginya tuh enak, lembut gitu. Ketimbang tonernya, aku suka banget sama serumnya ini, karena dia cepet nyerapnya. Aku juga sempat mencoba pakein ini ke tanganku yang belang karena sempat kepanasan beberapa waktu lalu, dan lumayan banget! Menyamarkan belangnya gitu, jadi nggak cuma bisa dipakai muka, tapi juga tangan. Seneng banget deh.


DAY CREAM AND NIGHT CREAM

 
Nah, sampai di step terakhir nih. Jangan lupa untuk pakai day cream, kalau pagi atau siang, dan night cream untuk malam harinya ya. Fungsi penggunaan day cream ini sebenarnya juga membantu untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV A dan UV B, serta menjaga kelembapan kulit selama kita berada di luar ruangan. Nah, kalau night creamnya itu untuk membantu mencerahkan kulit wajah dan menutrisinya dengan vitamin.


Kandungan di Day Creamnya adalah :
Aqua, Hydrogenated Rice Bran Oil, Titanium Dioxide, Glycerin, Propylene Glycol, Cyclopentasiloxane, Niacinamide, Cetyl Alcohol, Cetearyl Alcohol, Ethyhexyl Methoxycinnamate,Glyceryl Stearate Butyl Methoxydibenzoylmethane, Sodium Polyacryloyldimethyl Taurate Phenoxyethanol, Butylene Glycol, PEG-100 Stearate, Benzophenone-3 Hydrogenated Polydecene, Allantoin, Bisabolol, Methylparaben, Fragrance Ceteareth-20, Phospholipids, BHT, Disodium EDTA, Propylparaben Trideceth-10, Silica, Cyclotetrasiloxane, Citric Acid, Sodium Citrate Soluble Collagen, Polyglyceryl-10 Stearate, Sodium Benzoate.
Kandungan di Night Creamnya adalah :
Aqua, Glycerin, Niacinamide, Mineral Oil, Propylene Glycol, Cetyl Acohol, Stearic Acid, Cetearyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Ethyl Ascorbic Acid, Triethanolamine, Glycol Stearate, Allantoin, Boron Nitride, Methylparaben, BHT, Ceteareth-20, Disodium EDTA, Propylparaben, Sodium Citrate, Ehanol, Phragmiles Kharka Extract, Poria Cocos Extract, Citric Acid, Sodium Benzoate, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Laminaria Digitata Extract , Soluble Collagen, Arbutin, Lecithin, Linoleic Acid, Tocopheryl Acetate, Sodium Ascorbyl Phosphate, Glutathione, Tocopherol, Vitis Vinifera Seed Extract.
Untuk day and night creamnya ini hanya berisi 10g aja. Awalnya aku mikir, wah, nggak nyampe sebulan bakalan habis duluan nih. Tapi ternyata enggak! Kayaknya mereka beranak gitu deh di dalem sana. Soalnya masih berkurang setengah aja dari awal. Sama seperti tonernya, aku juga memakai day and night creamnya di tanganku yang belang. Emang nampol sih.

Untuk teksturnya, dia ini tipe yang agak susah ngeblend kalau langsung banyak, kayak dipakai di tangan misalnya. Tapi kalau ditotol ke muka, dia gampang kok untuk diratain, dan nyerapnya juga cepat.

Untuk keseluruhan penggunaan sih aku nggak ada masalah kecuali untuk toner dan facial washnya. Lagi-lagi, ini honest review ya, dan setiap orang bisa aja beda. Karena masalah skincare itu menurutku balik ke nyaman tiap orang. Dengan brand yang sama, mau dia mengklaim bisa untuk kulit sensitif, tetep harus diperhatikan lagi kandungan-kandungannya. Bisa aja ada yang nggak cocok dengan kandungannya, atau walaupun kulitnya normal, tapi jadi iritasi dan sebagainya.

Sekian review AL skincarenya, sampai jumpa di post selanjutnya!

Friday, February 25, 2022

[Sharing] My Skincare Journey!


Hula guys! It’s been a long time since my last post. Muehehe.. Akunya lagi sok sibuk banget karena urusan kerjaan. Jadinya sampe rumah kesisa capeknya aja.

Februari ini ngingetin aku sama perjalananku pakai skincare. Yep. Aku pakai skincare ini jujur aja baru banget, dan ini efek dari Covid-19. Wow! Covid bawa pengaruh baik ke aku ternyata. Jadi, sejak awal Covid masuk ke Indonesia di akhir tahun 2019, aku udah mulai pakai masker. Tapi masker yang kupakai itu masker kain, jangka penggunaannya juga dari berangkat kerja sampai pulang ke rumah. Sebenernya di sini nggak ada masalah apa-apa sih.

Sampai akhirnya pas Covid udah masuk ke Indonesia, udah mulai ada kasus dan semacamnya, aku masih tetep pakai masker kain dari berangkat sampai pulang. Salahnya adalah, seharusnya, masker ini diganti setiap 3-4 jam sekali, dan aku adalah tipe orang yang gampang berkeringat di bagian bawah hidung alias kumis, selain itu, aku kerja sebagai kasir yang mungkin ga bersih juga, karena kalau mau lepas masker untuk minum ya langsung lepas aja gitu. Waktu mau makan aja baru cuci tangan. Di sinilah masalah mulai muncul.

Awalnya, yang muncul cuma jerawat kecil aja. Makanya aku nggak begitu khawatir, eh makin lama makin banyak. Jujur pas itu aku mulai kesel sih. Mana nggak cuma jerawatan, tapi merah-merah gitu. Kesel banget asli. Itu yang dari awalnya malu, sampe biasa aja saking keselnya.

Kalau ditanya perawatannya gimana, aku udah cobain brand yang katanya terkenal bisa mengentas jerawat, tapi tetep aja nggak nampol. Malah yang ada beruntusan. Jadi makin kesel kan. Akhirnya kembali aja ke perawatan biasanya kalo aku jerawatan, pakai jeruk nipis dijadiin masker gitu. Hasilnya gimana? Ya merah-merahnya hilang. Jerawat pelan-pelan hilang. Tersisa bekasnya. Mana bekasnya cukup hitam lagi. Kesel banget deh kalo begini.

Akhirnya, aku memutuskan untuk yaudah yuk, coba aja skincare. Mana tau bisa ya kan? Apalagi denger-denger orang pada pake skincare bisa bagus hasilnya. Nah pas mau mulai tuh bingung. Dari mana nih? Basicnya apa aja? Mulai deh nanya-nanya ke temen. Masalah lain muncul di sini. Mereka pakai brand yang cukup pricey buat aku. Sebagai anak hemat a.k.a sobat quiqir, agak mikir-mikir lagi kalo beli. Karena belum tentu cocok juga kan? Nanti kalau nggak cocok gimana? Dijual lagi? Nggak segampang itu juga.

Dan pilihan jatuh kepada… sunscreen dulu deh kayaknya. Itu pun aku cari yang murah. Jadi kalo nggak cocok, nggak rugi-rugi amat. Kalo ditanya, kenapa nggak nyobain brand yang harganya menengah ke atas, kujawab enggak. Soalnya kalo cocoknya sama brand itu, nanti aku tekor. Huhu.. jadi ada baiknya dimulai dari nol ya? Eh enggak gitu. Dimulai dari yang murah, sambil aku tetep cari opsi lain. Biar kalo brand A nggak ada, ganti brand B, gitu.

Selain sunscreen, aku juga coba beli toner. Info dari temenku, sebaiknya pakai toner sebelum pake sunscreen. Biar kulitnya lembab. Aku juga beli yang murah. Muehehe.. tapi nggak satu brand sama sunscreennya. Kenapa? Karena kepikirnya pas beli cuma sunscreen doang. Nggak kepikiran toner. Pas sampe rumah, baru kepikir, harusnya beli toner. Yasudah, beli toner pas belanja sekalian.

Sejak mengenal sunscreen dan toner, memang mantul banget. Di bulan kedua, hasilnya udah keliatan! Sungguh, ini aku senenggggg banget. Gimana enggak? Kulitku yang ada bekas hitam-hitamnya, jadi memudar dan perlahan bersih. Ya ampun, pengen nangis. Soalnya sejak jerawatan, aku kalo selfie selalu pake filter. Kalo bisa yang menyamarkan ya. Jadi merah, tapi nggak merah yang keliatan banget. Dan setelah itu aku udah kapok banget! Pake masker cukup empat jam, setelah itu ganti. Kalo enggak, kuakalin dengan ganti tisu. Jadi, ya nggak ada lagi deh jerawat yang menggila karena masker. By the way, karena aku mulai tertarik dengan skincare, aku juga meneliti bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

Tapi emang basic skincare menurutku best rescue kalo ada bekas jerawat sih. Jadi bersihan gitu mukanya. Hihi.. Kapan-kapan aku spill sunscreen yang aku pakai ya! Soalnya ini udah kepanjangan. Kalau kamu, punya cerita apa nih pas pertama kali nyobain skincare? Yuk cerita di kolom komen!
 
See you next post guys!

Saturday, February 19, 2022

[Drama Review] Move to Heaven


Move to Heaven

Jumlah Eps : 10 Eps

Durasi : 44-62 Minutes

"Seharusnya malu tak bisa mencintai. Mencintai seseorang tak memalukan."


Akhirnya memilih untuk menonton Move to Heaven. Sejak rilis bulan Mei lalu, aku memilih untuk nggak nonton dulu. Karena lagi nggak pengen aja nonton yang sedih-sedihan gitu. Tapi kemudian memilih untuk nonton ini di bulan Oktober, soalnya lagi pengen aja gitu nangis. Haha.. Emang kalo hormon sudah mengambil alih ini, sebaiknya diikutin aja. Biar lega. Cewek-cewek pasti paham banget nih sama hormon bulanan.

Menceritakan tentang Geu-Ru (Tang Joon-Sang), seorang remaja laki-laki yang mengidap sindrom Asperger. Awalnya, kukira Geu-Ru ini mengidap OCD lho, karena sempat di beberapa scene, dia mengurutkan letak barang dan peralatan di rumahnya. Meskipun sedikit berlebihan, mengingat dia juga bisa menghafal semua jenis ikan di sebuah aquarium.
 

Geu-Ru hidup bersama dengan ayahnya, Han Jeong-U (Jin Ji Hee), yang memiliki usaha "Move to Heaven". Usaha untuk membersihkan tempat yang dulunya dipakai oleh mendiang sebelum meninggal, dan mereka akan mengambil beberapa barang yang sekiranya penting bagi mendiang untuk diberikan kepada keluarga.

Di awal cerita, Geu-Ru sudah harus kehilangan ayahnya karena kematian mendadak. Hal ini juga membuat Geu-Ru yang terbiasa melakukan kegiatan rutin bersama ayahnya, sejak sarapan hingga bekerja, sekarang dia harus melakukan semuanya sendiri.

Di sinilah Cho Sang-Gu (Lee Je-Hoon) muncul. Paman yang sama sekali tidak diharapkan oleh Geu-Ru untuk menjadi sosok pengganti ayahnya. Selain karena mereka tidak dekat, Sang-Gu juga begajulan banget. Dia hidupnya super berantakan. Bahkan hal ini membuat Yoon Na-Mu (Hong Seung-Hee), tetangga sekaligus satu-satunya teman dekat Geu-Ru ikutan turun tangan menjaga Geu-Ru biar nggak diapa-apain sama Sang-Gu.
 

Dibalik sosok Sang-Gu yang terlihat kejam, ternyata dia menyimpan rahasia yang membuatnya trauma dan punya dendam terhadap Jeong-U, beberapa kali bahkan dia sempat mengatakan bahwa itu adalah harga yang harus dibayar oleh Jeong-U. Aku sempat mikir keras banget di bagian ini, memangnya Jeong-U sejahat itu ya? Dia kelihatan baik-baik aja lho, bukan tipe orang yang membuat kesalahan yang kemudian nggak termaafkan.

Nah, mari membahas Move to Heaven ini sendiri. Banyak orang mengira, Move to Heaven hanya sekadar melakukan pembersihan, membuang segala yang berhubungan dengan mendiang. Karena siapa sih yang mau memakai ruangan yang penyewa atau pemilik sebelumnya meninggal? Pasti akan ada perasaan nggak enak. Tapi usaha ini lebih dari itu. Lewat barang-barang yang ditinggalkan, kita bisa mengetahui bagaimana keseharian mendiang, bagaimana dia hidup, apa yang sedang diperjuangkannya, dan apa yang penting bagi keluarga yang ditinggalkan. Nggak cuma sekadar pembersihan, tapi aku juga dapat banyak pelajaran dari sini. Hidup nggak selamanya bisa kita atur sesuai dengan apa yang kita mau. Mungkin di beberapa hal harus ada penyesuaian yang dilakukan berulang kali, supaya cocok dengan apa yang kita mau. Pun dengan anak atau orang tua, kadang mereka juga susah dikasih tau, atau mereka suka semaunya sendiri, tapi setelah ditinggalkan, ada beberapa penyesalan yang membuat kita berpikir, "Kenapa aku nggak lebih tau hal ini dulu? Sebelum dia meninggal?".

Buatku, ini cocok banget untuk yang pengen nonton mellow-mellow, durasinya juga nggak terlalu lama, kurang lebih 40 menit. Jadi nggak kerasa, udah abis aja.

Sunday, February 6, 2022

[Drama Review] Voice 4

 

Voice 4

14 Episode


Seorang pembunuh berantai dengan kemampuan indera pendengaran yang tajam muncul. Pembunuh berantai tersebut membunuh orang menggunakan kemampuannya. Karena itu, Kang Kwon-Joo (Lee Ha-Na), yang juga memiliki indera pendengaran tajam menjadi terpojok. Dia akhirnya bekerja sama dengan Detektif Derek Jo (Song Seung-Heon) untuk menangkap pembunuh tersebut.

Sementara Derek Jo sendiri adalah ketua tim LAPD yang menangani geng kriminal. Dia memiliki prinsip tidak menolerir kesalahan sekecil apapun. Bisakah mereka menangkap pembunuh tersebut?
 

T O K O H

 

Kang Kwon-Joo

 
Kwon-Joo masih menjadi tokoh utama dengan pendengaran yang super tajam. Apalagi dengan pekerjaannya sebagai emergency call, tentu saja hal ini sangat membantunya, karena dia tidak bisa hadir di sana secara fisik. Pekerjaannya juga bisa dibilang nggak hanya membutuhkan pendengaran yang tajam, tapi juga berpikir dengan cepat dan logis. Biar nggak gampang terbawa suasana dan perasaan.


Derek Jo

Ketua tim LAPD ini cukup menarik perhatian sejak awal. Dia berusaha mengerjakan pekerjaannya sedetil dan seminimal mungkin kegagalannya. Bener-bener udah penuh perhitungan banget orangnya. Derek memiliki seorang adik yang bisu. Saat ini, dia dan adiknya berada di Korea, dia untuk menangkap pengedar narkoba yang kabur ke Korea, sementara adiknya sedang mencari sesuatu.
 

R E V I E W


Awalnya aku nggak tau kalau Voice ada season empatnya. Muehehe.. Karena terakhir kan di season tiga, dan kukira kayak yaudah gitu, nggak ada kelanjutannya. Soalnya nggak terlalu digembar-gemborin banget, jadi terlewatkan.

Seperti biasanya, Voice selalu ada masalah yang nggak terpecahkan di episode satu, masalah ini akan merembet panjang, sampai akhirnya motifnya ketahuan. Di musim keempat ini pun sama. Seorang pembunuh yang memiliki pendengaran tajam, mirip sekali dengan Kwon-Joo. Akibatnya, Kwon-Joo sering sekali mimpi buruk, dan memimpikan dirinya yang bertarung dengan dirinya sendiri. Cukup bikin kesel ya.

Saat posisinya sudah kelihatan, Kwon-Joo bahkan rela untuk pindah pulau sementara lho. Demi mendapatkan jawaban siapa pembunuhnya. Dia sendiri dibantu oleh Derek, meskipun di sisi lain, Derek merasa bahwa pembunuhnya bisa saja Kwon-Joo kan? Mereka memiliki kemampuan yang sama.

Pas awal nonton ini tuh berasa agak serem banget. Apalagi pembunuhan, dan backsoundnya yang bikin makin ngeri. Cara pembunuhnya memilih target dan mengintimidasi juga cukup ngeri, karena mereka nggak tanggung-tanggung dalam menyuruh target untuk melakukan hal yang diinginkan si pembunuh. Kalau di musim pertama atau kedua agak serem, ini bener-bener yang ngebunuh nggak pakai perasaan banget. Lebih parah dari sebelum-sebelumnya lah. Dan dari sini juga, ketahuan kenapa kok Kwon-Joo akhirnya memiliki pendengaran super tajam.

Ah, aku jadi nggak sabar untuk nunggu musim kelimanya. Untuk yang gampang ketrigger sama darah, agak hati-hati ya, ini terlalu banyak darah sih menurutku.

Sunday, November 7, 2021

[Drama Review] Penthouse


Penthouse

Season 1 (21 Episodes)

Season 2 (13 Episodes)

Season 3 (14 Episodes)


Tentang Hera Palace, di mana semua orang kaya berkumpul. Tentang bagaimana sifat orang-orang di dalamnya, dan tentang orang tua yang berusaha membuat anaknya mendapatkan kejuaraan dan posisi di sekolahnya, yang ternyata juga menyimpan balas dendam di antaranya.
 

T O K O H


Keluarga Joo Dan-Tae

 
Joo Dan-Tae (Uhm Ki-Joon), seorang pengusaha yang cukup terkenal, memiliki pasangan, Sim Soo Ryeon (Lee Ji-Ah), perempuan berhati lembut, serta kedua anak kembarnya, Joo Seok-Kyung (Han Ji-Hyun) dan Joo Seok-Hoon (Kim Young-Dae). Seok Hyung seorang penyanyi seriosa yang bisa dibilang cukup baik, sayangnya dia sombong dan angkuh, akhir-akhir ini, entah ada masalah apa, dia menjaga jarak dengan ibunya, nggak suka kalau ibunya ikut campur urusannya dan Seok-Hoon. Sedangkan Seok-Hoon, dia ini seorang pianis handal, dan gentle banget jadi seorang kakak. Dia berusaha gimana caranya buat ngelindungi adiknya. Suka sekali sama hubungan kakak-adik ini.
 

Keluarga Ha Yoon-Cheol

 
Yoon-Cheol (Yoon Jong-Hoon) adalah seorang dokter yang bisa dibilang cukup pintar, namun sayangnya, dia nggak berkuasa di rumahnya. Karena semuanya dihandle oleh Cheon Seo-Jin (Kim So-Yeon), penyanyi lagu klasik terbaik, dia juga seorang direktur di Cheong Art, sekolah musik yang cukup terkenal. Selain itu, dia juga membuka les privat bernyanyi klasik lho, banyak banget yang ngantri untuk daftar, sampe masuk waiting list gitu. Anaknya, Ha Eun-Byeol (Choi Ye-Bin), sudah dibentuk supaya bisa jadi penyanyi klasik seperti ibunya. Tentu saja cara ngajarnya lebih keras daripada ibunya ngelesin anak lain. Kepribadian Eun-Byeol ini nggak tegas banget, dia ini anaknya latah dan ikut-ikutan gitu. Jadi kalo ada perundungan, dia tuh cuma ngikut Seok-Hyung aja, kayaknya ini efek mamanya selama ini deh, makanya dia jadi nggak berpendirian kuat gini. Maunya apa juga nggak jelas, cuma apa kata mama aja.
 

Keluarga Lee Kyu-Jin

Lee Kyu-Jin (Bong Tae-Gyu) adalah seorang pengacara di firma hukum keluarganya sendiri. Bisa dibilang dia ini kerjaannya cuma haha hihi aja, tapi dia ini cerdik banget, sering dapet informasi yang berguna untuk jadi kartu ASnya di kemudian hari. Ko Sang-Ah (Yoon Joo-Hee), pasangannya, adalah seorang ibu rumah tangga yang cukup dekat dengan Kang Ma-Ri, kegiatannya sehari-hari yaaa.. gitu deh, ngerumpi, nganterin anak ke sekolah. Anaknya, Lee Min-Hyuk (Lee Tae-Vin), seorang penyanyi juga.

 

 

 

Keluarga Kang Ma-Ri

Kang Ma-Ri (Shin Eun-Kyung) seorang ibu yang seperti ibu-ibu kebanyakan. Judesnya nggak kuat banget! Bener-bener deh ya. Demi anaknya, Yoo Je-ni (Jin Ji-Hee), dia rela deh ngelakuin apa pun. Suaminya, diceritakan sedang bekerja di Dubai, walaupun kenyataannya enggak, karena ada satu dan lain hal.

 


Keluarga Oh Yoon Hee

 
Oh Yoon-Hee (Eugene) seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai agensi penjualan rumah, dulunya ternyata dia seorang penyanyi klasik juga yang bertarung melawan Cheon Seo-Jin. Sayangnya, karena kesalahan masa lalu yang bukan salahnya dia, dia jadi kena imbasnya sampai sekarang. Hidupnya bisa dibilang biasa-biasa aja. Bae Ro-Na (Kim Hyun-Soo) anaknya, sangat berbakat dan mencintai dunia tarik suara. Dia bahkan rela diam-diam menguping, bahkan sampai mengajukan diri untuk les bersama Cheon Seo-Jin supaya dia bisa masuk ke Cheong Art School.
 


R E V I E W


Berawal dari perebutan posisi untuk masuk ke sekolah Cheong Art, para orang tua Hera Palace tidak terima kalau Min Seol-A, anak berbakat yang tidak mampu bisa mengalahkan anak-anak mereka. Belum lagi Min Seol-A mengetahui perselingkuhan yang terjadi di member Hera Palace, semakin runyam lah masalahnya.

Awal memutuskan untuk nonton drama ini tuh sebenernya karena penasaran aja. Karena katanya mirip sama drama Sky Castle, tapi versi lebih gahar. Nah, aku ini jujur aja nggak suka nonton Sky Castle. Aneh dan nggak cocok aja menurutku. Herannya, malah cocok nonton Penthouse yang sampe berseason-season.

Setelah berhasil melewati episode pertama, entah kenapa aku malah penasaran. Di awal sempet jengkel sih, karena para orang tua ini kok ya menutupi kesalahan anaknya. Membenarkan kejahatan mereka. Apalagi gengnya Seok-Hyung, Eun-Byeol, Min-Hyuk, dan Jenny yang merundung Seol-A. Nggak cuma itu aja, para orang tua di Hera Palace, kecuali Sim Soo-Ryeon, malah ikut merundung dan menyiksa demi kebusukkan mereka tertutupi.

Ternyata kejahatan Joo Dan-Tae ini cukup banyak lho, apalagi dia ini kalo nggak suka sama seseorang, rela deh dia menyingkirkan orang itu gimana caranya. Setipe dengan Cheon Seo-Jin. Apalagi Cheon Seo-Jin ini punya kekuasaan dan uang yang banyak. Tentu aja bisa ngelakuin apa pun kan?

Selama nonton ini, jangan pernah pakai logika ya. Soalnya kalo pake logika, emosi terus yang ada. Bener-bener ngikutin alurnya aja. Karena ada banyak yang dibunuh dan hidup kembali, caranya pun nggak masuk akal.

Tapi aku cukup suka cara balas dendamnya sih. Apalagi caranya Sim Soo-Ryeon bales dendam tuh cantik. Nggak grusa-grusu kalo kata orang Jawa mah. Bener-bener yang semua orang pada akhirnya dapet balesan yang setimpal.

Yang aku jagoin tuh malah acting anak-anak Hera Palace. Mendalami dan menjiwai banget! Kok bisa ya mereka nggak sakit jiwa selama proses syutingnya. Aku yang cuma nonton aja bisa ikutan stres dan gila.

Ah, di bagian akhir ada plot twist yang cukup bikin, "Hah? Beneran ini?" Ngagetin banget sih. Tapi so far, Penthouse sampe season tiga ini lumayan untuk ditonton kok.

[Product Review] White Lab Cera-mug

Yuk Cobain White Lab Cera-mug Barrier Moisturizing Gel! Hula! Setelah rehat berminggu-minggu, akhirnya aku muncul kembali hehehe...